Mendengar nama Pulau Bidadari, bagi sejumlah traveller dan backpacker yang kerap menjelajah tempat-tempat wisata yang ada di tanah air, tentu sudah tidak asing lagi. Karena nama tersebut menjadi identitas dari sejumlah tempat wisata yang ada di Indonesia.
Beberapa pulau wisata yang menggunakan kata “Bidadari” sebagai nama diantaranya adalah: Angel Island di Labuan Bajo Flores, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang menjadi bagian dari Kepulauan Komodo, Pulau Bidadari di Bandar Lampung, Pulau Bidadari di Timika Papua, Gili Bidadari di Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep yang berbatasan dengan Gili Pandan yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Pamekasan Madura, serta Gili Trawangan di Lombok NTB yang memiliki nama lain Pulau Bidadari.
Sedang tempat wisata selain pulau yang menggunakan kata “Bidadari” sebagai nama diantaranya adalah Telaga Bidadari di Batam, Kep Riau, Teluk Bidadari di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Telaga Bidadari di Makassar Pantai Bidadari di Banyuwangi, serta Curug Bidadari yang ada di kawasan Sentul Paradise park Bogor.
Diantara sekian banyak pulau dan tempat wisata yang menggunakan nama “Bidadari”, yang bisa dibilang paling akrab di telinga masyarakat terlebih mereka yang memiliki hobby travelling adalah Pulau Bidadari Eco Resort Wisata yang terdapat di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Tempat wisata inilah yang akan kita review dalam tulisan ini.
Pulau Bidadari yang ada di Kepulauan Seribu ini lebih populer dibanding yang lain disebabkan karena gencarnya pemberitaan di media massa, baik media cetak maupun media online.
Utamanya melalui blog dan website pariwisata seperti traveloka, pegipegi, agoda juga lewat media sosial seperti facebook, instagram serta youtube.
Selain itu keberadaan jasa tour & travel dan sejumlah eo yang menyelenggarakan open trip juga turut andil dalam mempromosikan Pulau Bidadari.
Karena mereka tidak hanya sekedar memperkenalkan dan menawarkan jasa yang mereka berikan, tapi secara tidak langsung juga ikut mempromosikan destinasi wisata ini baik lewat brosur maupun review tentang Pulau Bidadari di sejumlah web atau lewat situs forum seperti Kaskus.
Biro travel dan organizer yang terus bertambah sampai dengan tahun 2019 ini pada umumnya menawarkan paket wisata Kepulauan Seribu dengan menjadikan Pulau Bidadari sebagai salah satu destinasi yang masuk dalam daftar kunjungan.
Namun tidak sedikit yang khusus menjual Paket Wisata Pulau Bidadari dengan berbagai jenis paket, mulai dari one day trip atau kunjungan sehari, paket menginap sampai dengan paket honeymoon.
Harga paket yang mereka tawarkan pun berbagai macam, mulai dari paket hemat yang paling murah sampai dengan paket termahal, tergantung dari lama kunjungan dan fasilitas yang diberikan.
Sehingga wisatawan memiliki keleluasan dalam memilih paket wisata yang mereka inginkan, sesuai dengan budget yang dimiliki.
Selain wisatawan yang datang berkunjung dengan perantara biro wisata dan organizer, tidak sedikit mereka yang datang ke Pulau Bidadari tanpa melalui perantara.
Terlebih saat musim liburan seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, karena untuk menuju ke lokasi memang sangat mudah dan dengan jarak yang relatif dekat dengan kota Jakarta.
Perjalanan menuju ke Pulau Bidadari dari Jakarta dapat ditempuh melalui 2 tempat yaitu Pelabuhan Kali Adem yang ada di Muara Angke dan Dermaga Marina yang ada di Ancol.
Dengan jarak sekitar 50 km dari Jakarta, perjalanan menuju Pulau Bidadari dari dermaga Marina dengan menggunakan speed boat yang memasang tarif Rp.150.000 perorang pulang pergi, hanya butuh waktu sekitar 30 – 45 menit.
Sedang perjalanan dengan menggunakan kapal ferry atau perahu tongkang dari Pelabuhan Kali Adem dengan biaya tiket Rp.30.000 sekali jalan hanya butuh waktu sekitar 1 – 1,5 jam.
Dengan jarak yang relatif dekat itulah membuat warga DKI banyak yang memilih Pulau Bidadari sebagai tujuan untuk menghabiskan waktu liburan mereka.
Bahkan, dengan keindahan dan daya tarik yang dimilikinya, pulau ini kerap dijadikan sebagai tempat untuk pengambilan foto prewedding, pembuatan video clip termasuk menginspirasi cerita film misteri dengan judul yang sama dengan nama pulau ini yaitu “Pulau Bidadari” yang sempat ditayangkan di cinema 21 serta gedung-gedung bioskop yang lain.
Sejarah Masa Lalu
Merujuk pada deskripsi tentang Pulau Bidadari yang ada di Wikipedia, dahulu tepatnya pada abad ke-17, pulau dengan luas 6 hektar ini mendapat julukan Pulau Purmerend dan Pulau Sakit yang berfungsi sebagai penunjang aktifitas militer tentara VOC yang ada di Pulau Onrust, karena letak kedua pulau ini saling berdekatan.Tidak hanya Pulau Purmerend saja yang berfungsi sebagai penunjang aktifitas militer, tapi juga pulau-pulau lain di sekitarnya, seperti Pulau Cipir atau Pulau Kahyangan dan Pulau Kelor.
Pada saat itu pula di pulau ini juga didirikan sebuah menara yang berfungsi sebagai sarana pengawasan sekaligus pertahanan dari serangan kapal-kapal musuh yang akan mencoba untuk memasuki Jakarta yang kala itu masih bernama Sunda Kelapa.
Sekitar tahun 1800, pulau ini mendapat serangan dari armada laut Britania Raya sehingga menghancurkan benteng dan bangunan lainnya yang ada di atas pulau.
Tiga tahun lamanya dikuasai armada laut Inggris, pada tahun 1803, tentara Belanda kembali merebut pulau tersebut dan membangun kembali berbagai fasilitas yang telah hancur.
Serangan kembali dilakukan oleh tentara Britania Raya pada tahun 1806 dan meluluhlantakkan Pulau Onrust, Pulau Purmerend dan pulau-pulau lain yang ada di sekitarnya.
Namun sekitar tahun 1827 Belanda kembali membangun pulau ini dengan mempekerjakan para tahanan dan orang-orang Tionghoa. Salah satu bangunan yang dibangun pada waktu itu adalah asrama haji yang masih diifungsikan sampai dengan tahun 1933.
Sebelum beralih fungsi menjadi resort dan kawasan wisata, pulau ini sempat kosong dan tidak berpenghuni selama puluhan tahun, hingga akhirnya pada tahun 1970 pulau ini dikelola oleh PT Seabreez untuk dijadikan area resort dan wisata.
Agar memiliki nilai jual, Nama Pulau Sakit pun dirubah menjadi Pulau Bidadari, agar memiliki keterkaitan dengan nama pulau-pulau lain yang ada di Kepulauan Seribu seperti Pulau Nirwana, Pulau Putri, serta yang lain.
Keindahan dan Daya Tarik
Tidak berbeda halnya dengan pulau-pulau lain yang ada di Kepulauan Seribu, pantai dengan pemandangan yang eksotis menjadi suguhan awal bagi para wisatawan begitu menginjakkan kaki di Pulau Bidadari.Menara tersebut layaknya benteng martello yang ada di Pulau Kelor, dibangun dengan bentuk lingkaran penuh, sehingga senjata yang diletakkan di tengah menara tersebut dapat bermanuver 360 derajat untuk membidik musuh dari segala arah.
Menara martello yang dibangun dengan menggunakan bahan batu bata merah tersebut, kini hanya tinggal puing-puingnya saja.
Namun begitu, bentuk bangunan masih bisa dilihat secara lengkap, sehingga pengunjung bisa menduga kalau menara tersebut didesain bertingkat dan antara lantai yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh semacam tangga.
Kesan kuna yang melingkupi areal Menara Martello menyuguhkan pemandangan yang unik dan berbeda, sehingga sangat menarik untuk dijadikan sebagai background foto.
Tidak heran jika tempat ini pernah beberapa kali dijadikan sebagai lokasi pengambilan gambar video clip oleh artis ibukota.
Tidak jauh dari reruntuhan bangunan menara tersebut dapat ditemui sebuah prasasti yang tertulis di sebuah batu besar.
Prasasti yang dibuat Dinas Museum dan Sejarah Pemprov DKI Jakarta tersebut berisi 3 hal:
1. Untuk melindungi dan mengawasi Pulau Onrust, telah dibangun kembali benteng berbentuk bundar pada sekitar abad ke-12.
2. Pada tahun 1800 -1802, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari diserang dan dihancurkan oleh tentara Inggris.
3. Sejak tahun 1972 Pulau Onrust dan pulau lain disekitarnya ditetapkan sebagai Suaka Purbakala berdasarkan SK Gubernur No. CB 11/2/16/72.
Selain menikmati wisata sejarah, pengunjung juga akan mendapatkan tambahan pengetahuan tentang lingkungan, karena di pulau ini banyak tumbuh pohon langka dengan batangnya yang besar.
Menariknya, disetiap batang pohon tersebut diberi papan kayu bertuliskan nama pohon, sehingga pengunjung dapat mengetahui nama-nama pohon tersebut.
Beberapa pohon langka yang ada di Pulau Bidadari diantaranya adalah: Pohon Perdamaian (Baringtonia Exelsa), Pohon Sentigi (Pempis Acidula), Pohon Glodokan (Polyalthea Longifolia), Pohon Kosambi, Pohon Kayu Hitam (Diospyros Maritama), Pohon Kelumpang atau Kepuh (Sterculia Foetida), serta pohon-pohon yang lain.
Ada kisah menarik berkaitan dengan keberadaan pohon-pohon langka berbatang besar yang ada di Pulau Bidadari yaitu adanya sebuah pohon tua di pinggir Pantai Jodoh.
Pohon tersebut diberi nama Pohon Jodoh, karena menurut mitos yang berkembang, jika ada pasangan yang berfoto di bawah pohon tersebut, maka kelak hubungannya akan langgeng. Terlepas benar tidaknya mitos tesebut, berpulang pada diri masing-masing.
Selain pohon-pohon langka, terdapat pula pohon buah-buahan dan hutan mangrove di bibir pantai.
Hutan mangrove ini diberi pagar pembatas serta larangan untuk tidak merusak kawasan hutan, karena fungsi dari hutan mangrove ini adalah untuk mencegah abrasi kawasan pantai, baik oleh angin laut yang kencang maupun oleh ombak.
Selain pohon-pohon langka, pengunjung juga dapat menyaksikan binatang-binatang langka, meski jumlahnya tidak sebanyak yang ada di kebun binatang.
Salah satu binatang yang menjadi penghuni asli pulau ini dan dibiarkan hidup liar karena memang tidak mengganggu pengunjung, bahkan cenderung menghindar bila bertemu manusia adalah Biawak (Veranus Salvator).
Jumlah biawak yang ada di pulau ini sekitar 100 ekor. Mereka berkaliaran di kawasan pulau, sehingga tidak jarang meninggalkan jejak tapak kaki di atas pasir pantai.
Terdapat pula 6 ekor Rusa Tutul yang sengaja dipelihara untuk menambah objek yang dapat dinikmati pengunjung. Rusa berwarna coklat dengan bintik-bintik putih ini ditempatkan dalam sebuah kandang.
Namun bagi pengunjung yang ingin memegang atau memberi makan rusa-rusa tersebut, tidak dilarang sepanjang tidak menyakiti.
Diantara binatang-binatang yang ada di Pulau Bidadari, yang paling menarik perhatian adalah lumba-lumba yang ditempatkan di beberapa kolam. Pengunjung tidak hanya sekedar menyaksikan mamalia cerdas tersebut berenang tapi juga beratraksi.
Bahkan pengunjung juga dapat berenang bersama lumba-lumba. Karena itu pihak pengelola menyiapkan dua paket bagi pengunjung yaitu Feeding Dolphin dan Swim With Dolphin.
Satu lagi aktifitas menarik yang disuguhkan Pulau Bidadari adalah adanya Saung Kreatif yang mengajak wisatawan untuk belajar tentang berbagai hal lewat sarana edukasi yang telah disediakan oleh Bidadari Eco Resort.
Beberapa sarana edukasi yang diperagakan bahkan dapat dicoba langsung oleh pengunjung adalah: daur ulang kertas, pembuatan kompos dengan bahan dari sampah daun, serta pengolahan limba secara sederhana.
Pulau di Sekitar
Karena di sekitar Pulau Bidadari terdapat pulau-pulau kecil lainnya yang dalam sejarah memiliki keterkaitan antara pulau yang satu dengan yang lain, ditambah keindahan dan daya tarik dari pulau-pulau tersebut juga tidak kalah, maka sempatkan juga untuk mengunjungi pulau-pulau tersebut untuk melengkapi liburan Anda di Pulau Bidadari.Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Onrust, Pulau Kelor dan Pulau Cipir atau Pulau Kahyangan.
1. Pulau Onrust
Pulau pertama yang wajib dikunjungi adalah Pulau Onrust karena pada masa lampau, pulau inilah yang menjadi sentral dari gerbang pertahanan VOC untuk mempertahankan kekuasannya di Jakarta dari serangan musuh yang datang lewat laut.Suasana mistis akan langsung terasa begitu menginjakkan kaki di dermaga kecil yang ada di pulau ini. Selanjutnya Anda akan memasuki bangunan menara pengawas yang difungsikan untuk penjualan tiket masuk.
Tidak jauh dari situ terdapat sebuah monumen besar serta puing-puing bangunan di sela-sela pepohonan, sebelum akhirnya memasuki sebuah bangunan museum kecil yang menyimpan bukti-bukti sejarah sejarah pada masa lampau.
Lokasi: Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Provinsi DKI Jakarta
Map: Klik Disini
HTM: Rp.5.000
Buka/Tutup: 24 Jam
0 Comments