Sponsor

Tempat Wisata Malino

Kemungkinan besar orang-orang Indonesia maupun masyarakat dunia belum mengetahui di mana letak dari Malino, bahkan nama Malino saja baru pertama kali mereka dengar. Oleh karena itulah kali ini akan dibahas secara tuntas lokasi keberadaannya dan beberapa objek wisata yang terletak di tempat tersebut.

Malino adalah nama dari sebuah tempat (kelurahan) yang terdapat di pulau Sulawesi, tepatnya di Sulawesi Selatan, di Kabupaten Gowa, di Kecamatan Tinggimoncong, letaknya ada di sebuah dataran tinggi (750 meter di bawah permukaan laut). Jarak tempuh antara Makassar (ibu kota Sulewesi Selatan) dengan Malino berkisar 90 kilometer.

Meskipun tidak begitu besar daerahnya, Malino ternyata memiliki potensi wisata yang mengagumkan. Banyak sekali tempat wisata menarik yang bisa digali dari tempat ini.

Berikut dibawah ini diuraikan 8 tempat wisata di Malino yang unik dan belum banyak diketahui oleh para wisatawan domestik dan mancanegara :

 

1. Malino Highlands


Sebelum dijadikan sebagai tempat wisata seperti sekarang, Malino Highlands dahulunya merupakan area perkebunan teh yang sangat luas, kurang lebih 900 hektar. Beberapa tahun kemudian, perkebunan teh tersebut sudah menjadi tempat umum, dalam arti bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Obyek wisata ini letaknya ada di puncak, dengan tinggi 1.299 meter di bawah permukaan laut. Tidak heran jika udara di sekitar tempat ini begitu sejuk. Suhu di Malino Highlands akan bertambah dingin, bisa sampai sepuluh derajat celcius jika sudah masuk musim penghujan.

Sejauh mata memandang, para pengunjung akan disuguhi oleh keindahan kebun teh. Tidak hanya itu, air terjun yang mengalir dengan cantik serta kebun binatang mini juga dapat dinikmati di sekitar perkebunan teh tersebut. Jika ingin bersantai sambil menikmati makanan dan minuman Cafe Green Peko menjadi tempat yang bisa dikunjungi. Selain menikmati keelokan kebun teh, air terjun dan melihat kebun binatang, ada kegiatan lainnya lagi yang bisa dilakukan di tempat ini, berupa kegiatan yang menantang adrenalin, seperti trampolin, paralayang dan bungee jumping. Bagi yang memiliki hobi bersepeda, bisa melakukannya di sini sekaligus mengikuti cross country running. Tiket masuk sebesar 50.000 rupiah akan dikenakan kepada para pengunjung yang datang.

 

2. Air Terjun Tapakala


Udara yang sejuk langsung bisa para pengunjung rasakan begitu tiba di tempat ini. Hal ini disebabkan karena Air Terjun Tapakala berada di ketinggian 900 sampai dengan 1.500 meter di bawah permukaan laut. Kaki Gunung Bawakaraeng adalah lokasi keberadaan dari Air Terjun Tapakala. Kabut sering tercipta di sekitar sini karena debit air dari Air Terjun Tapakala yang memiliki tinggi kurang lebih seratus meter ini cukup deras. Kalau kita beruntung, terkadang pelangi bisa kita lihat dari bagian bawah. Jika ingin merasakan kesegaran dari air terjunnya, para pengunjung diperbolehkan untuk sekedar berendam maupun berenang. Ada yang unik di tempat wisata ini, yakni goa yang ada di balik air terjun. Apabila ingin melihatnya, tirai air terjunnya harus kita masuki.

 

3. Hutan Pinus Malino


Jika ingin mencapai tempat ini, harus menempuh perjalanan darat dari kota Makassar kurang lebih tiga jam. Hutan Pinus Malino adalah sebuah hutan di mana di dalamnya terdapat pohon pinus yang sangat rimbun. Kerimbunan hutan pinus yang berada di antara lembah dan bukit yang ada di sekitar Milano ini mendatangkan keindahan tersendiri. Hutan pinus ini bisa kita nikmati dengan berjalan kaki berkeliling atau bisa juga dengan menaiki kuda. Sistemnya sewa, dengan ongkos antara 10.000 hingga 20.000 rupiah, kita sudah bisa mengelilingi Hutan Pinus Milano.

 

4. Lembah Biru


Pegunungan dan hutan pinus adalah dua hal yang mengapit Lembah Biru sehingga tidaklah mengherankan jika mendatangkan panorama alam yang luar biasa indah. Untuk mencapai Lembah Biru, jika berangkatnya dari kota Makasar, akan membutuhkan kurang lebih 80 kilometer untuk waktu perjalanan daratnya. Kolam renang, beraneka ragam permainan seperti helium stick, water tower, titanic dan spider bisa dinikmati dan dimainkan di lembah ini. Perkebunan buah dan sayuran kepunyaan warga sekitar bisa juga dilihat oleh para pengunjung. Mereka yang berkunjung ke tempat wisata ini akan diharuskan membayar tiket masuk sebesar 20.000 rupiah.

 

5. Taman Anggrek Malino


Karena Milano letaknya ada di dataran tinggi membuatnya menjadi tempat yang subur, yang bisa ditanami berbagai tumbuhan dengan baik, salah satunya adalah anggrek. Berbagai jenis anggrek ditanam dan tumbuh dengan subur dan indah di tempat ini. Anggrek dipilih sebagai salah satu jenis tumbuhan (bunga) yang ditanam di sini dimaksudkan supaya bisa terus terjaga kelestariannya. Para petani setempat yang bercocok tanam anggrek sebagai mata pencahariannya dengan sendirinya juga bisa dibantu dalam hal pemasaran atau penjualannya. Grammatophyllum, Coelegyne Celebensis dan Vanda Celebica adalah tiga jenis tumbuhan anggrek yang bisa dijumpai jika berkunjung ke Taman Anggrek Milano.

 

6. Museum Balla Lompoa


Museum Balla Lompoa adalah termasuk ke dalam bentuk wisata pendidikan sekaligus wisata sejarah dari Milano. Sebenarnya museum ini merupakan pengejawantahan dari Istana Kerajaan Gowa, maksudnya istana tersebut direkonstruksi menjadi bentuk museum. Museum Balla Lompoa dibangun menyerupai rumah panggung, rumah adat asli orang Bugis, penduduk asli provinsi Sulawesi Selatan. Beberapa ruangan yang biasanya ada di dalam kerajaan diadaptasi ke dalam museum, di antaranya kamar pribadi raja, bilik kerajaan, ruang penyimpanan barang-barang bersejarah yang masuk ke dalam area ruangan utama. Kemudian ada lagi ruangan yang berfungsi untuk menerima tamu-tamu kerajaan yang bernama ruang teras.

 

7. Goa Jepang


Jika melihat dari namanya, hampir sebagian orang mengiranya goa ini merupakan goa peninggalan Jepang. Memang begitulah kenyataannya, goa ini adalah goa peninggalan negara Jepang yang pernah menjajah wilayah Indonesia. Goa Jepang merupakan goa yang kecil sekali ukurannya, ini jika kita bandingkan dengan ukuran gua-gua pada umumnya. Jika para pengunjung ingin masuk ke dalamnya, mereka harus memasuki sebuah lubang yang bentuknya horizontal, ada banyak tanah di sekelilingnya. Nanti begitu sampai di dalam goa, batu-batu kapur yang sudah keras, stalaktit dan stalakmit yang sangat banyak bisa dilihat oleh para pengunjung.

 

8. Butta Toa Bulutana


Sama seperti Museum Balla Lompoa, Butta Toa Bulutana merupakan tempat wisata sejarah juga yang sarat akan peninggalan bersejarah Kerajaan Gowa pada zaman dahulu kala. Peradaban masyarakat di masa lampau bisa di Butta Toa Bulutana. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri yang membuat banyak turis berkunjung ke tempat wisata ini. Dari Milanonya, akan berjarak kurang lebih enam kilometer. Dua rumah adat yang sampai saat ini masih bisa berdiri dengan tegak adalah keunikan yang bisa ditawarkan oleh Butta Toa Bulutana. Jika para pengunjung ingin memperoleh lebih banyak lagi referensi untuk pengetahuan sejarah, bisa dicari di beberapa tempat di sekitar sini.

Share:

0 Comments