Sponsor

Tempat Wisata Tana Toraja


Berbeda dengan tempat wisata lainnya di Indonesia yang menawarkan keindahan alam, Tana Toraja lebih dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan adat istiadat dan tradisi yang unik dan tentu saja menarik.

Oleh sebab itu, kebanyakan wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Toraja adalah wisatawan mancanegara yang memang memiliki rasa penasaran yang tinggi dengan ragam tradisi unik daerah tersebut.
Jarak yang cukup jauh dari perkotaan bahkan tidak menyurutkan keinginan wisatawan yang tertarik untuk mengetahui adat istiadat dan tradisi yang ada di Toraja, perlu diketahui, agar bisa menuju lokasi ke Tana Toraja, membutuhkan waktu sekitar 8 jam lewat jalur darat dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Tana Toraja memang memiliki daya tarik yang sulit untuk dilewatkan begitu saja, sebab meskipun adat istiadat dan tradisi uniknya adalah pesona utama penarik minat wisatawan untuk berkunjung, keindahan alam Toraja pun pada dasarnya tidak bisa sepenuhnya diabaikan.

Salah satu tempat wisata di Toraja yang akan membuat Anda semakin terpesona, bukan hanya karena tradisi leluhur suku Toraja namun juga karena keindahan alam disekeliling tempat tersebut adalah museum Ne’ Gandeng.

 

Sejarah Museum Ne’ Gandeng

Mungkin diantara Anda ada yang bertanya-tanya, mengapa museum ini dinamakan Ne’ Gandeng? Sebenarnya, pada awalnya, di tahun 1994, kawasan ini merupakan tempat pelaksanaan prosesi upacara adat pemakaman salah satu leluhur kampung yang bernama Ne’ Gandeng.

Proses pemakaman itu dikenal dengan sebutan Rambu Solo yang merupakan upacara pemakaman yang sangat meriah. Seperti diketahui, suku Toraja memang merupakan salah satu suku di Indonesia yang sangat menghargai leluhurnya.

Pada dasarnya, museum Ne’ Gandeng ini merupakan wujud penghormatan masyarakat Toraja terhadap leluhurnya tersebut.
 
Sebagai leluhur, semasa hidupnya Ne’ Gandeng memang merupakan orang yang sangat peduli terhadap kehidupan masyarakat sekitar, bahkan karena rasa pedulinya itu, ia rela menjual kerbaunya untuk mengusahakan agar listrik bisa masuk ke desa.

Kebaikan hati Ne’ Gandeng itulah, yang mendasari masyarakat Toraja khususnya yang tinggal di sekitar daerah tersebut berinisiatif untuk memberikan wujud penghormatan kepada Ne’ Gandeng dalam bentuk sebuah bangunan.
Jadi, selang beberapa tahun seusai prosesi upacara adat pemakaman mereka mulai membangun sebuah bangunan khusus yang kemudian lambat laun menjadi tempat menarik wisatawan untuk datang berkunjung dan dikenal dengan nama museum Ne’ Gandeng.
Meskipun demikian, bagi penduduk sekitar, kawasan wisata museum Ne’ Gandeng ini masih dijadikan sebagai tempat untuk menggelar prosesi adat upacara pemakaman.

 

Hal Menarik Di Museum Ne’ Gandeng

Di tempat ini, selain Anda bisa melihat dan masuk ke dalam rumah adat suku Toraja (Tongkonan) sehingga Anda bisa melihat isi dari bangunan tersebut, Anda juga bisa melihat beberapa peninggalan suku Toraja, misalnya seperti menhir yang terdiri dari berbagai ukuran.

Alamat: Desa Palangi, Kecamatan Sa’dan Balusu, Toraja Utara
Jam buka/tutup: 0812-3149-4949
HTM: Rp. 10.000
Map: KlikDisini

Share:

0 Comments