Sponsor

Tempat Wisata Gunung Merapi, Jogja



Berlibur ke kota Jogja memang tidak akan pernah bosan karena banyak sekali tempat wisata yang indah dan menarik. Selain terkenal dengan wisata pantai dan wisata perbukitan, kota Gudeg juga terletak di sebelah selatan lereng Gunung Merapi sekitar 30 km. Merapi adalah salah satu gunungapi yang masih aktif sampai sekarang dan sering terjadi fenomena alam dengan mengeluarkan lava, erupsi dan juga awan panas.
Museum Gunung Merapi Yogyakarta
Letusan terakhir Gunung Merapi terjadi pada tahun 2010 dengan menyemburkan material vulkanik serta awan panas yang meluncur sampai radius 15 km. Fenomena alam ini menerjang Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa ini adalah tempat tinggal mbah Marijan, yaitu seorang juru kunci Gunung Merapi yang ditugaskan keraton Yogyakarta selama puluhan tahun.

Mbah Marijan tidak mau mengungsi karena kesetiaannya dalam menjalankan tugas sebagai juru kunci dan ingin tetap berada didalam rumahnya. Akhirnya rumah tersebut terkena sapuan erupsi dan mbah Marijan sudah merasa ikhlas dengan apa yang akan terjadi. Pemerintah setempat dan segenap warga serta Tim SAR bahu membahu untuk mengevakuasi rumah tersebut dan menemukan mbah Marijan sudah tidak bernyawa.
Belajar Sejarah di Museum
Kejadian tersebut memang dahsyat dan bisa menjadi pengalaman bagi semua penduduk yang tinggal di lereng Merapi agar selalu berhati-hati. Pemerintah setempat berinisiatif agar fenomena alam Gunung Merapi hendaknya bisa dijadikan pengetahuan bagi semua orang. Dengan latar belakang itulah, maka dibangun sebuah Museum Gunung Merapi sebagai pusat pembelajaran tentang segala hal mengenai gunung tersebut.

Museum ini sebagai tempat dokumentasi dan sejarah fenomena alam yang pernah terjadi di Gunung Merapi dari masa silam sampai sekarang. Tentu saja semua orang bisa berwisata sambil belajar mengenai seluk beluk tentang Merapi dan semua isi yang pernah dikeluarkan gunung tersebut berupa lava ataupun awan panas. Selain itu, ada keterangan waktu kapan tahun terjadinya serta disertai foto tentang hal tersebut.

Masih banyak lagi pengertian tentang sebab dan akibat yang akan ditimbulkan jika Gunung Merapi sampai memuntahkan isi gunung tersebut. Ada juga foto-foto pohon dan rumah-rumah penduduk yang rusak terkena dampak dari erupsi Gunung Merapi. Selain itu, ada pengetahuan tentang nama dan tipe letusan disertai replika gunung berapi beserta material apa saja yang terkandung dalam gunung.
Menyimpan Sejarah
Bangunan museum seperti Trapesium dan bentuknya sangat tertata sedemikian rupa serta menggunakan warna yang sama seperti puncak gunung Merapi. Sedangkan gapura gedung sebagai pintu masuk museum, dibuat segitiga sama sisi seperti gunung dengan warna merah. Konstruksi bangunan museum memang sangat megah terutama interior dalam gedung sehingga bisa membuat pengunjung akan merasa betah.

Pembuatan bangunan museum sangat dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu Karakter Gunung Merapi, tradisi keraton Yogyakarta serta kebudayaan Jawa pada umumnya. Hal ini karena berdasarkan letak dan wilayah museum serta ketiga aspek tersebut merupakan warisan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan. Tentu saja museum ini sangat cocok sebagai pusat informasi untuk generasi selanjutnya sebagai penerus tradisi kearifan lokal di masa depan.

Lokasi Museum berada di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Gedung museum dibangun dilereng gunung Merapi, alamat lengkapnya di jalan Kaliurang 22 km. Museum ini berdiri pada tanggal 1 Oktober 2009 dan mulai dibuka untuk umum pada 1 Januari 2010.
Tiket Masuk Museum
Pengembangan museum dilakukan atas kerjasama tiga institusi pemerintah, yaitu Dirjen. Geologi dan Sumber Daya Mineral, Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Pada dasarnya pembangunan museum ini mencoba ingin meniru pemerintah Magelang yang telah sukses membangun museum Ketep sebagai wahana wisata tentang gunung berapi.

Tujuan didirikannya Museum Gunung Merapi sebagai wahana edukasi, konservasi dan Geo-wisata mengenai karakter Gunung Merapi dan ilmu bumi pada umumnya. Yaitu dengan menghadirkan koleksi gambar dan video pengetahuan tentang gempa dan letusan gunungapi sebagai pembelajaran serta makalah kepada masyarakat tentang gunung-gunung yang tersebar di dunia.
Penjelasan Mengenai Erupsi

Tata Ruang Museum Gunung Merapi
Bentuk gedung museum memang indah dan tersusun dalam 3 bangunan. Bangunan A merupakan gedung utama yang terdiri dari 2 lantai. Bangunan B juga terdiri dari 2 lantai, pada sisi sayap kanan dan kiri ruang utama. Bangunan C terletak di sisi belakang yang terdiri dari 2 lantai.
  1. Bangunan A
Gedung utama Museum di lantai 1 berisi koleksi pengetahuan seputar gunung berapi dan kronologi peta dunia selama berabad-abad. Memasuki ruang utama, pengunjung akan langsung disuguhi replika Gunung Merapi yang berukuran besar terletak di tengah gedung. Dilereng replika gunung tersebut, ada 4 tombol yang bisa dipencet dan mengeluarkan semburan api. Tombol-tombol tersebut bertuliskan tahun 1969, 1994 dan 2006 untuk mengetahui seberapa besar semburan api berdasarkan tahunnya.

Lokasi: Banteng, Pakem, Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta 55582
Map: KlikDisini
HTM: Rp.5000/Orang
Buka/Tutup: 08.00-15.30
Telepon: (0274) 896498

Share:

0 Comments